Student Exchange #3 : Kenapa Nekat?
Hi, thank you for waiting this post.
Postingan kali ini, niatnya sih akan membahas ke hal yang lebih spesifik lagi. Apa itu? Yak, sebuah jawaban dari sudut pandang saya tentang beberapa pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh teman-teman saya.
Sebenarnya, tulisan ini hanya untuk merangkum aja sih dari postingan insta story Instagram saya hehe.
MOSI :
Jadi, kenapa saya suka keluar dari zona nyaman, suka mengambil keputusan gila?, dalam kasus ini, pilihan student exchange kedua kalinya memang gila sih, keputusan yang pernah ku ambil haha.
Q&A :
Kenapa pergi (exchange) terus, ntar lulusnya lama, dan ini itu. Jadi, based my self opinion, dengan cara ini, saya bisa lebih mencintai diri saya (widiiih), tapi beneran sih, ketika kita pergi ke negara orang, mau nggak mau, perhatian kita penuh untuk menjaga diri dari sekedar bertahan hidup, menjaga mental, lebih mengenal diri,karena perbedaan.
Di luar negeri, jujur, saya juga termasuk orang yang beranggapan bahwa disini lebih nyaman, untuk mengekspresikan kebebasan diri, no one cares about you, dan ini membuat kita lebih rileks dan tenang untuk sekedar menjalani hari hehe.
MOSI :
Kebanyakan orang lebih memilih tinggal dalam zona nyamannya, dekat dengan keluarga, ada apa-apa gampang, dan pergi ke negara yang tidak support untuk muslim.
Q&A :
Kenapa nggak di Indonesia aja, jalani, selesai, dapat pekerjaan, nikah, bisa beragama dengan lebih baik karena banyak majelis ilmu agama. Ya, juga benar sih, tapi disini (negara orang lain) adalah cara saya untuk menggali potensi diri yang selama di Indonesia, mungkin tidak begitu termaksimalkan, lebih banyak kenyamanan, apa apa bisa, apa apa gampang, dari pada usaha sendiri untuk berani berjuang. Di negara orang, saya menjadi lebih bisa mendewasakan diri, mengetahui mana yang terbaik untuk diri sendiri atau bukan, yang jelas, kalau masalah agama, memang disini minim. Bahkan nol untuk muslim, sholat nggak ada di masjid, nggak ada suara adzan, makanan halal sangat susah, tapi justru dengan hal ini membuat SAYA HARUS BERJIHAD setiap saat dengan cara menjaga iman, mengharga detik waktu yang berharga untuk sekedar mendirikan sholat, menjaga makan hanya untuk ingat bahwa yang HALAL LEBIH BAIK DAN UTAMA. That's the struggle point that makes us better.
MOSI :
Prinsip yang bisa bikin kita mau melangkah, ambil keputusan yang mendewasakan, juga out of comfort zone.
Q&A :
Gimana caranya kita mengambil keputusan disaat quarter life crisis, keputusan melangkah yang lebih? Well, saya bukan influencer ataupun motivator terkait hal ini. Jujur aja banyak juga temen saya yang tanya hal semacam ini. Ya saya bisanya juga menjawab based on my own experiences. Pertama, saat-saat menentukan keputusan itu adalah hal yang sangat krusial. Tipikal saya memang pemikir, a step ahead beyond what happening now. Jadi, ketika ada suatu kesempatan diantara pilihan yang ada, ya aku harus mikir bagaimana mengambil keputusan dengan mempertimbangkan plus minus nya masing-masing. Sebenarnya bagiku, keputusan yang kita ambil itu adalah responsibilitas kita sendiri. Ketika sudah tahu plus minus nya, ya harus take an action dong. Berani dan siap menanggung hasil dan resiko. Prinsipnya, hidup saya itu ya saya sendiri yang menanggung, jadi nggak perlu takut untuk ambil keputusan atau resiko, karena mau nggak mau, masalah, pilihan, keputusan, dan solusi itu akan selalu membersamai kita sejalan dengan fase pendewasaan kita.
KESIMPULAN :
Keputusan itu benar atau salah, tidak bergantung pada hasil dan resiko yang diakibatkannya. Kita hidup juga untuk diri sendiri, mereka singgah juga karena timing yang mengharuskan. Kurang setuju sih sama lagunya FIERSA BESARI, WAKTU YANG SALAH, hehehe. Pendapatku ya, waktu tidak pernah salah, apapun yang terjadi sekarang memang sudah waktunya untuk terjadi, even itu baik atau buruk semua ada nilainya dan sudah ada garis runtutan persitiwanya, coba pahami dengan konteks sudut pandang yang positif, nggak usah diambil stres atau bingung atau bahkan cemas berlebihan, karena pada akhirnya semua akan baik-baik saja.
Komentar
Posting Komentar