Student Exchange #6 : Management Keuangan

Hai, good people.

Postingan hari ini akan membahas mengenai management diri terlebih pada sisi keuangan.
Kenapa saya ambil topik pembahasan ini? Yak, tentunya masalah keuangan masih menjadi misteri dan hambatan sih buat diri saya sendiri, dan seeperti ingin menulis dan berbagai sesuatu. Barangkali mampu sharing masalah, dan cara mengatasi masalah-masalah keuangan dari sisi subjektif saya hehe.

Ok, kita lanjutkan. Postingan ini akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pertama masalah dan kendala keuangan yang biasanya saya temui. Kedua, management kuangan yang saya terapkan, atau bisa juga disebut solusi yang saya terapkan sejauh ini. Let's go to the first part!!

MASALAH KEUANGAN YANG SAYA HADAPI...

Selama masa student exchange saya di Philippiness selama 6 bulanan dan sekarang lanjut di Jepang yang akan saya lalui sekitar 1 tahun lamanya, masalah keuangan, bagaimana saya harus hemat adalah sebuah misteri yang masih saya usahakan untuk memecahkannya hehe. Kenapa? karena saya juga tidak tahu, selalu aja ada tantangan bagaimana menghemat uang beasiswa misalnya pas di luar negeri sehingga saya tidak terlalu boros dan bisa saving. Tapi nyatanya itu susah bagi saya hehe. Jadi, beberapa masalah yang sering saya temui terkait keuangan adalah 

1. Boros dalam hal jajan makanan ringan terlebih cokelat, snack, wafer, roti.
2. Boros dalam hal membeli air minum botol, entah air minum mineral atau yang berperasa.
3. Boros beli makan berat di luar ketimbang masak sendiri di rumah.
4. Sering kalap kalau ada buku baru, pakaian bagus, dan toko online (kalau di Jepang ada Amazon amazon.co.jp
5. Karena jarang megang uang banyak, jadi sekali dapat beasiswa misalnya yang nominalnya gede, sering kalap juga hehe
6. Sering beli apel pritilan (eceran haha), dan buah-buahan sejenisnya. Kenapa? karena saya suka makan apel dan buah, jadi konsumsi uangku juga banyak dihabiskan dipembelian apel tersebut hehe.

Itu adalah beberapa list tantangan kenapa saya bisa boros dalam membelanjakan uang beasiswa saat student exchange. Lalu, bagaimana mengatasi hal tersebut? sedikit demi sedikit masih belajar sih yang namanya money management, dari mulai menerapkan mindset diri bahwa uang harus dihemat dan dibelanjakan dengan bijak, sampai penerapan praktisnya.

SOLUSI ATAS MANAGEMENT KEUANGAN...

Beberapa hal dibawah ini sudah dan sedang saya usahakan dalam hal me-manage keuangan saya selama student exchange :

1. Menggunakan prinsip 20% : 30% : 50%.
    Jadi jelasnya adalah biasanya saya membagi prioritas penerapan belanja keuangan itu menjadi beberapa bagian. Biasanya kalau misal uang living cost turun, dan disitu misalnya dapat 80.000 yen per bulan, maka 40.000 yen saya tabung atau saya sisihkan ke uang cadangan, dan 12.000 yen, itu dari 30% nya 40.000 yen lainnya, digunakan untuk bayar tagihan rumah seperti listrik, gas, air, internet, dan semacamnya, dan hal itu mutlak tidak dapat diganggu dengan pengeluaran yang lainnya, dan sisanya dipakai untuk makan, beli sayuran dan semacamnya.

2. Membuat buku catatan pengeluaran.
Biasanya hal ini kubuat ke dalam bentuk excell, jadi bisa dikalkulasi secara cepat berapa pengeluaran per hari dan per bulan, serta jenis pengeluaran paling banyak. Untuk sistemnya sih tergantung ya, karena saya lebih suka menggunakan excell dengan alasan saya dapat memodifikasi data-data yang ingin saya catat. Itu saya lakukan saat di Philippines, namun saat di Jepang ini saya tidak melakukannya, karena malas wkwk.

3. Mengatur mindest hemat dan bijaksana.
Ini sih yang paling sulit dan level dewa haha. Sederhana kalau dibaca dan menyuruh, tapi sangat berat untuk diterapkan, apalagi kalau sudah masuk toko atau lihat temen juga belanja murah-murah, ya udah jiwa hedon dan boros akan ter-trigger untuk keluar haha. Tapi kalau diniati lillahi ta'ala, insyaallah bisa kok.

4. Mentarget batas maksimum belanja dalam sehari.
Ini cukup bermanfaat sih, karena kita bakal ada batasan berapa total uang yang akan kita belanjakan selama sehari dan itu max tidak boleh lewat dari batasan itu.

5. Tips super ampuh tapi resikonya gede, trasnfer uang ke rekening Indonesia (rekening pribadi).

source : google.com

Cara ini sangat ampuh sih buat ngatur dan misah keuangan kita, dan otomatis uang yang sudah kita transfer, 80% tidak akan kita gunakan, dalam artian peluang untuk kita menggunakannya menjadi kecil. Tapi hal yang perlu diingat adalah harus sudah dengan pertimbangan secara matang berapa jumlah yang ditransfer agar tidak terjadi difisit keuagan karena posisi dalam mata uang yang berbeda, kalau terlalu berlebihan mengirim uang ke dalam rupiah otomatis ntar kalau butuh uang bakal kena charge besar saat penarikan di atm. Saya biasanya pakai jasa world remit, worldremit


itu lah beberapa hal mengenai management keuangan yang saya terapkan selama student exchange. Semoga bermanfaat dan please jangan boros ya untuk kalian dan diri saya sendiri juga wkwk. Have a nice day!

Komentar