Japan Life #1 : Ceritaku berjuang menjaga kesehatan di Jepang
Hallo good people...!
Akhirnya setelah hampir 2 minggu lebih lamanya tidak menulis blog, kali ini saya akan berbagi hal dan bercerita sedikit tentang kehidupan saya di Jepang. So jangan lupa baca sampai habis ya, atau bisa baca-baca postingan saya sebelumnya di beranda hehe 😼.
CERITAKU BERJUANG MENJAGA KESEHATAN DI JEPANG
Saya sebenarnya bingung harus cerita mulai dari mana, karena konteksnya adalah kesehatan, kalau intro nya ngomongin kesehatan itu penting, jadi kaya artikel ilmiah nanti wkwkwk. Yaa.. jadi kemungkinan akan saya mulai dengan sedikit gambaran kondisi di Jepang ya.
Pertama kali datang ke Jepang waktu itu sudah masuk late summer atau akhir musim panas, panas nya sih kerasa banget, bikin gerah dan nggak enak, terlebih waktu itu jarak dari summer ke autum nya (musim gugur) sangat cepat, jadi sebulan kedatangan saya ke Jepang, musimnya berubah sangat cepat, jadi suhunya turun drastis, apalagi di malam hari. Nah, berhubung saya tinggal di Tsuruoka, Yamagata Jepang, dimana itu merupakan daerah yang windy dan snowy, tak heran kalau nanti suhu akan sangat dingin bisa sampai minus.
Ngomong-ngomong, di Indonesia ya, kena angin malam dikit aja udah ampuh buat bikin masuk angin ya kan wkwk, apalagi disini, disini angin juga termasuk kencang ditambah suhu yang dingin karena saat ini Jepang sudah masuk musim winter (musim dingin), yah excited sih karena bakal lihat snow haha tapi nggak bertahan lama, ntar paling bosen dan pingin segera summer aja haha, dingin itu nggak enak guys ternyata serius wkwk apalagi si dia.
ok, back. Nah gimana dong kehidupan saya di Jepang, cara survive untuk menjaga kesehatan? sebenarnya nggak ada trik khusus atau siasat khusus, cuma kita lebih ekstra aja dalam menjaga kondisi kesehatan. Jadi, selama disini ya, entah kenapa ketika saya belanja atau sekedar beli makanan minuman gitu, selalu milih yang ada kandungan vitamin C nya wkwk, nggak tahu kenapa, tapi emang suka rasa-rasa agak asam-asam gimana gitu wkwk, karena identik dengan fresh, mungkin itu sih penyebabnya, but overall, itu cara saya untuk menjaga asupan vitamin bagi tubuh saya.
Source : www.google.com
Lalu saya juga sering beli vitamin juga, khusus vitamin ya, biasanya dalam bentuk jelly gitu yang sekali makan habis, juga pernah beli yang bentuknya pil, jadi dalam satu kemasan itu ada banyak pil, kalau tidak salah kemarin saya baru saja beli pil vitamin yang isinya 60 buah, harganya sih murah itungannya, sekitar 260 yen, kalau rupiahnya sekitar Rp 33,000,-. Vitamin penting soalnya disini, ketika kita berada di negera orang lain apalagi yang 4 musim, karena kondisi tubuh kita akan sering menyesuaikan dengan lingkungan apalagi suhu yang bebeda dan selalu berubah-ubah.
Berjuang menjaga kesehatan memang nggak gampang guys, apalagi tidak ada orang tua yang biasanya bisa menjaga dan merawat kita, disini benar-benar berjuang sendirian dan berusaha agar tidak jatuh sakit, tapi ya yang namanya rejeki, bisa juga berbentuk sakit kan? itu kenapa walaupun sudah minum vitamin, menjaga pola makan, minum yang hangat-hangat, baju dan jaket dipakai, serta mindset sehat pun tidak cukup, banyak faktor sih yang menyebabkan kita sakit, dan sakit di Jepang itu nggak enak sama sekali wkwk, serius.
Disini, semenjak kedatangan, saya sudah sakit 2 kali hehe. Termasuk daya tahan tubuh kurang ya wkwk, tapi nggak papa, dinikmati aja selagi masih bisa merasakan sakit. Sakit yang pertama sih yang berat atau parah, 3 hari tidak keluar kamar, dan gejala ini sekitar 4 hari lamanya. Minum, antangin dan tolak angin wkwk.
Source : www.google.com
Sebelumnya, konten di sini tidak ada maksud endorsement ya hehe.
Disini sih saya sudah K.O 2x, jadi cukup untuk merasakan hal seperti itu, ya walaupun bisa saja kita sakit tapi wallahualam kita tidak tahu, kita bisanya juga harus menjaga tubuh sebaik mungkin. Oleh karena itu, jika kalian ingin pergi ke Jepang atau luar negeri dalam jangka waktu yang lama khsusunya, jangan lupa untuk mengecek kesehatan, membawa obat-obatan dari Indonesia, yang generik, dan tetap jaga pola makan dan asupan gizi.
Nah, kalau sakit yang kedua, baru kemarin sih, jadi itu hanya batuk guys, tapi cukup parah batuknya, nggak tahu kenapa baru kali itu saya merasakan batuk yang sampai durasinya hampir seharian terus menerus wkwk, dan alhasil karena saya parno dengan berbagai macam sugesti, ah mungkin bisa jadi saya terjangkit penyakit lain atau apa, tapi bismillah insyaallah baik-baik saja. Nah kali itu saya memutuskan untuk cek ke dokter. Karena saya belum pernah ke dokter saat di luar negeri, dan lagi-lagi ini di Jepang, saya pun mengajak dan meminta bantuan buddy saya, istilahnya tutor atau cuta kalau disini, dia yang mengantarkan saya cek. Tahapannya sih seperti ini :
1. Cek ke Klinik Pratama Kampus (Yamagata University)
Disitu ada seorang dokter dimana bertugas di klinik kampus dimana jika ada mahasiswa yang sakit maka beliau akan membantu. Disitu karena ada perbedaan bahasa, dan saya tidak bisa bahasa jepang, saya sedikit cemas awalnya, karena secara ini terkait medis, pikir saya kalau miscom bagaimana, kan fatal hehe, tapi untunya tidak, buddy saya yang membantu untuk komunikasi.
2. Dapat rekomendasi ke Klinik Kesehatan Daerah.
Saya tidak tahu itu disebut apa, tapi semacam puskesmas swasta, klinik kesehatan yang punya ijin operasi. Nah disitu saya antri dan dicek oleh 2 orang petugas, yang pertama dicek dan ditanyai obat apa yang dikonsumsi terakhir kali, mereka sangat detail dalam memeriksa seperti ini, saya salut sih.
lalu dicek lagi oleh dokter yang saya rasa itu memang dokter yang sungguhan wkwk, ngawur. Alhamdulillah tidak ada gejala lain, hanya batuk saja.
3. Dapat resep obat dan ke Apotek, atau Drugstore.
Jadi sistem kesehatan disini juga termasuk rapi, dan sesuai alur pelayanan, Setelah kita ke dokter, maka dokter akan memberikan resep obat yang sesuai. Lalu kita diarahkan untuk ke apotek untuk membeli obatnya. Disini, di apotek kita memberikan tulisan atau resep tadi ke petugas dan ditunggu. Jadi, kita sebenarnya, kalau di Jepang, tidak boleh langsung ke apotek untuk membeli obat, harus sesuai resep dan anjuran dokter, tapi kalau mau beli obat komersial, banyak sih, dijual di drugstore-drugstore atau toko gitu.
hal yang menarik saat beli obat ini adalah, kita disuguhi teh hangat jepang, tempatnya nyaman dan sangat bersih, karena waktu itu pas akhir tahun, jadi kita dapat kalender gratis juga wkwk, tapi bukan itu sih tujuannya, tetep pingin sehat aja sudah cukup hehe.
4. Dan..... dapat obatnya!!
semoga lekas sembuh wkwk.
Itulah cerita saya dalam berjuang menjaga kesehatan, nggak gampang, dan syukuri lah saat kalian sehat dan sakit, keduanya itu ada nikmat yang diberikan sama Tuhan. Tapi kalau sehat, jangan pernah lupa untuk banyak bersyukur. Saya berusaha menerapkan mindset seperti itu untuk diri saya sendiri hehe. Ok then, see you and stay tuned in my next post!!
Komentar
Posting Komentar