Chapter 1. HAL DASAR DARI RESOLUSI HIDUP

Halo... I am back! Selamat tahun baru ya untuk yang kemarin merayakan. Enjoy your life for a year ahead.

Bicara tahun baru, ada banyak hal yang diidentikkan, seperti wishlist, resolusi, liburan, kumpul keluarga, pesta, kembang api, dan semuanya yang identik dengan tahun baru. Tapi, tulisan kali ini, tidak akan me-review bagaimana saya menghabiskan malam tahun baru atau pun lainnya, tapi saya lebih ingin menceritakan proses mencari arah dan makna kehidupan diri sendiri untuk menghadapi tahun 2020 dalam jangka pendeknya. Tidak bisa dibilang resolusi juga sih, karena menurut saya mencari arah dan makna kehidupan diri sendiri itu lebih dari sekedar menulis target atau tujuan hidup dalam seuntai kertas, atau post di insta story, atau yang lainnya. 

But, don't worry, I am not making this into hard topic or any kind of that, hanya berbagi hal terutama sudut pandang saya dalam menyikapi tahun baru. Ok, lets start it! hehe.

Source : Holstee.com, via www.google.com

Hiruk pikuk pergantian tahun baru, bagi saya adalah sesuatu yang sama, kejadian yang pasti akan terulang dengan sekuen yang berpola sama. Itu kenapa tiap kali datang malam tahun baru, nothing special for me, bahkan 3 tahun terakhir antusias saya sudah mulai turun. Duduk memojok di kamar, membaca buku sampai terlelap di esok harinya. Memang membosankan bagi saya, malam dimana harus menunggu detik-detik pergantian, tidak seperti kebanyakan orang, saya paling benci hanya untuk sekedar keluar namun tidak ada kegiatan yang cocok bagi saya. hehe

Sudah 3 tahun lamanya juga, malam pergantian tahun saya selingi dengan menyendiri, jangan diartikan juga saya punya kelaianan wkwk, menyendiri hanya untuk mengasingkan diri dari berisiknya kondisi luar aja sih. Nah, mumpung sendiri itu biasanya sering banget ilham datang, (Eits itu bukan teman saya wkwk) tapi semacam ide atau inspirasi, kadang juga petunjuk. Di sinilah point dimana (mungkin) kebanyakan orang mampu menuliskan target hidupnya. Aku juga seperti itu sih, tapi biasanya malam itu hanya sekedar me-review pencapaian apa saja yang sudah sejauh ini saya capai, dan kebodohan apa yang sudah saya lakukan, bisa aja output-nya nangis wkwk. 

Hal yang paling jarang orang lakukan adalah bagaimana dia memahami dirinya sendiri, apa yang sudah dia capai dan apa yang sudah ia dapatkan, dan apa yang memang harus dia lakukan. Itu juga terjadi pada diri saya. Kepedulian untuk memahami diri sendiri akhir-akhir ini meningkat, karena sejatinya dengan cara seperti itu kita mampu mendorong diri kita lebih, tahu kekurangan kita, kelebihan kita, dan dari hal itu kita tahu strategi apa yang cocok untuk kita terapkan. 

Apakah kalian sudah paham betul apa yang diri kalian inginkan? kekurangan dan kelebihan kalian?

Masih mikir keras kan? itu menurut saya, kalian belum begitu tahu diri kalian. Apakah itu artinya saya lebih tahu dari kalian? No, of course, saya masih belajar, dan terus mencoba untuk memahami diri sendiri, karena itu saya banyak tahu apa yang ada dalam diri saya.

Ok, don't be stuck in that part. Simpelnya adalah, menentukan tujuan, cita-cita atau harapan kedepan yang diartikan kedalam istilah populernya, "RESOLUSI", itu butuh step dasar yang penting menurut saya, apa? ya yang sudah saya sampaikan sebelumnya tadi, yaitu memahami diri sendiri. 

Tipikal saya tidak pernah membuat resolusi yang notabene-nya impossible, terlalu berandai-andai dari kenyataan kita sendiri. Lantas kenapa? Ketika saya membuat target atau tujuan hidup, sebisa mungkin saya menghindari hal-hal tadi karena secara tidak langsung itu memaksa diri saya sendiri untuk melakukan dan men-doktrin pikiran kearah yang tidak baik. 

Lantas, bagaimana dong dengan anggapan kita harus bermimpi sebanyak dan setinggi mungkin?

Menurut saya mimpi adalah wujud abstrak dari keinginan dan nafsu kita, yang dibentuk dari alam pikiran kita. Mimpi yang menjadi kenyataan itu karena diri kita dan pikiran kita masih men-tolerir batas wajar dari tujuan kita. Dan juga usaha sih wkwk.

Itu kenapa, ketika saya memiliki mimpi, atau tujuan, pertama, saya harus tahu tujuan itu masuk akal, bisa dicapai, dan tidak keluar dari batas wajar kemampuan kita. Kedua, ketahui tujuan itu apakah ber-impact negatif atau positif, kadang saya juga terpikir bahwa saya menciptakan tujuan hidup semata-mata hanya untuk diri saya sendiri, ya memang sih itu kan namanya tujuan hidup setiap orang, tapi sebisa mungkin saya juga menghindari hal ini, karena sebaik-baiknya kita memiliki mimpi atau tujuan adalah kita yang memiliki kebermanfaatan juga untuk sesama. Hedehhh hehe.

Anyway, kita telah tahu apa tujuan dan bagaimana kita akan mencari strateginya kan? nah basis ini akan membantu dalam menentukan arah dan tujuan hidup secara keseluruhan, kita batasi yang tadi hanyalah tujuan hidup sebatas di tahun 2020 ini. Tapi kita masih punya PR yang besar dan utama, yaitu Bagaimana kita mengarahkan diri kita ke depan, ke arah yang memang sesuai untuk diri kita.

Bagaimanapun juga keputusan dan siapa yang mampu memahami dirimu sendiri, beserta keinginannya adalah ya diri kamu sendiri. Ketika kita berhasil paham arah mana yang akan kita tempuh secara natural itu akan memunculkan semangat pada diri kita sendiri untuk berproses.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi hidup saya, yang semua itu membentuk arah dan tujuan hidup saya. Tapi, setiap kali saya merenungkan diri sendiri, ternyata tujuan besar saya hanya satu di dunia, what is that? Membangunkan sebaik-baiknya tempat dan lingkungan untuk orang tua saya di masa tuanya. Duh nrocos wkwk. 

Semakin dewasa, kita akan dihadapkan dengan banyak hal, tapi semakin dewasa itu pula, kita hanya akan memikirkan hal-hal yang penting saja. Karena semakin dewasa kita, semakin sedikit waktu kita untuk dibuang-buang. Banyak hal yang harus dicapai untuk meraih tujuan utama. Dan, karena saya muslim, every steps on my path was based upon Him. 

Ketika saya tahu apa tujuan yang memang saya inginkan, dan saya sudah menemukan itu, insya allah mudah bagi saya untuk menentukan tujuan-tujuan dalam meraih hal itu, you know? when every dreams we have created, all of those directly to our beloved parent, God will bless every step, every struggle, every obstacles we were facing. 

"Mengenali diri menurut saya adalah dengan cara mencari tahu apa yang membuat kita kurang, lemah, sedih, tidak mampu, benci, dan mengetahui apa yang membuat kita berbeda karena istimewa, kelebihan, keunggulan, apa yang membuat kita ingin berkorban, apa yang membuat kita menangis dan tertawa. Mengenali diri sendiri tidak bisa dilepaskan dari kodrat kita sebagai manusia dan adanya Tuhan, Allah Swt."

Semoga bermanfaat, itu saja :)