Story #2 Beasiswa INPEX 2021: Belum Lulus S1 tapi Lolos Beasiswa S2 ke Jepang!
Hi semuanya...!
Terima kasih sudah mampir di posting-an blog ini, bagi kalian yang baru pertama kali mampir, semoga blog ini mampu memberikan manfaat dan inspirasi ya...☺
Oh ya, untuk topik blog kali ini, saya ingin cerita atau sharing tentang pengalaman saya mendaftar beasiswa INPEX Scholarship 2021 (beasiswa master/S2 ke Jepang). Blog kali ini akan sedikit panjang karena saya akan bercerita sedetail mungkin dan se-honest mungkin. Harapannya mampu memberikan inspirasi yang mungkin jarang diekspos kebanyakan blog tips beasiswa yang lain. Without any further do, so this is the following stories which I have been passed.
What is the INPEX Scholarship Program 2021?
INPEX Scholarship program merupakan suatu beasiswa yang diberikan khusus kepada mahasiswa S1 di Indonesia yang berniat melanjutkan program ke magister atau S2 di Jepang dalam bidang natural science. Beasiswa ini disediakan oleh INPEX corporation Japan yang bergerak dalam bidang perminyakan dan pertambangan. Untuk lebih detail tentang sejarah beasiswa ini teman-teman bisa lihat di website nya ya, 👉 Laman Beasiswa INPEX dan website khusus perusahaan INPEX di 👉 INPEX Corporation. Awalnya sih dulu kenal dan tahu informasinya dari senior, pas saat itu saya baru ngejalanin program student exchange di Jepang tahun 2019.
Then, Mari kita mulai dari tahap persiapan saat itu hehe, keep reading!
(1) Tahap Persiapan INPEX 2021
Tepat saat itu bulan Juli 2020, saya mencoba memberanikan diri untuk mengirimkan sebuah pertanyaan ke INPEX terkait eligibility untuk mendaftar beasiswa ini, mengingat saat itu saya belum dinyatakan lulus dari program sarjana atau belum diwisuda. Sebenarnya masih jauh dari waktu wisuda sih karena saat itu saya masih ada 2 semester untuk diselesaikan, actually.
Berdasar persyaratan tahun 2020 dari laman web nya, kemudian saya mencoba menanyakan "apakah status sebagai mahasiswa S1 finale year dan masih akan lulus 1 tahun lagi, diperbolehkan untuk daftar?" dan here is the answer from INPEX.
Balasan email dari INPEX, I am eligible guys :) (semoga kebaca ya) Karena saya eligible untuk program ini, maka saya pun semangat untuk mencoba mendaftar. Meskipun saat itu saya sadar posisi saya kurang kuat sebagai applicant karena belum lulus dan beberapa faktor lainnya. Tetapi saya berpikir bahwa hal terpenting adalah untuk mencoba dan mendapatkan pengalaman yang mungkin akan sangat berharga bagi saya dan tentunya saya bisa berbagi cerita ke kalian ini hehe. Saat itu posisi saya masih di Jepang sedang melakukan program penelitian untuk skripsi S1 saya (ini juga beasiswa guys tenang, saya pun tak mampu jika biaya pribadi hehe ☺). Disela-sela kesibukan penelitian saya mulai mencermati persyaratan dokumen yang diminta oleh INPEX. Saat itu bulan Juli 2020, memang beasiswa INPEX Scholarship 2021 belum release pengumuman resminya. Jadi ya, berdasar keyakinan dan persyaratan tahun 2020, saya mencoba menulis dan membuat daftar dokumen yang bisa saya siapkan sejak awal. Adapun gambaran persyaratan yang diminta yaitu sebagai berikut: Dokumen yang saya highlight dengan warna jingga tersebut merupakan dokumen yang harus saya siapkan jauh-jauh hari. Terlebih INPEX ini juga meminta LoA (Letter of Acceptance) dari calon professor yang akan dituju. Surat ini semacam kesanggupan dari professor yang akan membimbingmu selama S2 nanti. Karena ini cukup butuh effort, make saat itu saya juga mulai mencari daftar professor untuk S2 saya yang sekiranya satu jurusan dan satu minat studi. Memang harus punya calon professor dulu ya? Yup, karena S2 di Jepang itu research-based jadi rencana penelitian kita selama S2 nanti akan sangat penting, maka mencari professor yang mampu mengakomodir penelitian kita itu wajib hukumnya ya teman-teman. Kemudian, saya mencari daftar professor lewat suatu website khusus yang disediakan untuk mencari bidang keahlian calon sensei (supervisor) kita di Jepang. Lewat laman ini saya mencari calon sensei saya 👉 Database Japanese Researcher , selain itu saya juga berusaha mencari via website resmi universitas. Biasanya mereka menyediakan database khusus bagi staff universitasnya, silakan rajin-rajin mencari ya, hehe. Gambar diatas merupakan bukti kalau e-mail yang saya kirimkan ke beberapa professor di Jepang. Ada sekitar 13 professor yang saya coba kontak, namun karena beberapa e-mail sudah saya hapus hehe jadi ya proof-nya hanya itu. By the way, dari beberapa professor yang saya kontak, hanya ada satu (1) professor yang membalas email saya, yaitu dari Tsukuba University. Namun, karena saya rasa topik penelitian yang ditawarkan akan sedikit susah dari segi daya dukungnya, jadi saya tidak bisa meneruskan dengan beliau. Bahkan beliau merekomendasikan saya ke beberapa professor disana dengan mengirimkan kontak e-mail nya juga. But, thanks to him, I do really appreciate to him for his kindness actually. Jadi, jangan menyerah untuk menjemput bola ya teman-teman, siapa tahu nanti goal nya lewat cara yang yang tidak kita duga hehe. Setelah beberapa plan saya jalankan, saat itu sebenarnya saya juga memikirkan untuk mencoba menghubungi professor di tempat saya exchange, Yamagata University. Waktu itu saya melakukan sebuah penelitian di bawah bimbingan salah seorang professor di Yamagata University, saya ada niat untuk menjadikan beliau calon sensei saya untuk lanjut S2 via INPEX, namun karena beliau memiliki jurusan yang berbeda dengan saya dan 2 tahun lagi akan pensiun, jadi ya pupus harapan saya hehe. Suatu ketika, saya ada kesempatan buat ngobrol dengan sensei saya. Saya pun memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta rekomendasi beliau terkait professor untuk S2 saya (pakai pendahuluan juga ya ini btw, tidak tiba-tiba nodong). Hasilnya beliau justru menyarankan saya bertemu dengan salah satu Professor di Yamagata University dan kebetulan professor tersebut satu bidang dengan saya, which is plant pathology. Saya pun diagendakan untuk bertemu dengan beliau, dan dapat lampu hijau atau restu istilahnya hehe ☺. Berbekal rekomendasi sensei saya dan juga usaha untuk memperkenalkan diri dan berkomunikasi dengan calon sensei saya tersebut, akhirnya beliau setuju untuk menerima saya sebagai calon mahasiswa S2. Itulah cerita bagaimana saya mendapatkan professor, guys hehe. Nah, berarti LoA sudah ada digenggaman tangan kan ya, jadi saat itu next step adalah menyiapkan berkas yang lain yaitu Sertifikat Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL). Karena TOEFL yang diminta tidak disebutkan secara spesifik jenis apa dan berapa skor minimalnya, maka saya memutuskan untuk mempersiapkan TOEFL yang paling murah, yaitu TOEFL ITP. Kalian bisa cek bagaimana persiapan saya untuk mendapatkan sertifikat TOEFL ITP ini di post ku yang ini ya 👉 Mendapat Skor TOEFL ITP (550+). Karena kebetulan saya berniat ikut les Bahasa Inggris, tapi karena posisi masih di Jepang dan kebetulan saat itu pandemi COVID-19, saya pun memutuskan untuk les online jarak jauh lewat IONS (salah satu lembaga bahasa di Yogyakarta), LDR Indonesia-Jepang guys hehe. Dan begitulah. Saya mempersipkan dokumen sebaik mungkin dan jauh-jauh hari bahkan sebelum beasiswa itu dibuka ☺. Kadang memang kita harus all out buat mempersipkan sesuatu guys. (2) Tahap Pengumpulan Berkas Akhirnya yang ditunggu-tunggu, beasiswa INPEX Scholarship 2021 sudah dibuka pada bulan Agustus 1, 2020 sampai Oktober 31, 2020. Jadi saya ada waktu sekitar 3 bulan penuh untuk mempersiapkan semua dokumen-dokumen. Karena bulan Agustus akhir saya pulan ke Indonesia, dan untuk mempersiapkan kepulangan cukup sibuk juga, jadi saya baru bisa mempersiapkan berkas secara keseluruhan itu saat tiba di Indonesia btw. Selepas sampai di Indonesia, saya beberapa hari mengalami demotivasi sih untuk mendaftar INPEX ini, ya karena beberapa hal, seperti terjangkit rasa malas, cukup banyak dokumen, belum proses mempersiapkan dokumennya yang tidak mudah dan butuh waktu, serta peluang saya lolos saat itu yang unknown karena status belum lulus dan terlebih beasiswa ini hanya mengambil tiga (3) orang se-Indonesia guys. Bahkan H-3 minggu saya baru memutuskan secara fix untuk mendaftar setelah bergulat dengan demotivasi (di trigger sama perkataan orang lain yang meruntuhkan semangat) dan self-esteem saya yang naik turun. Tetapi, hal ini balik lagi ke prinsip bahwa yang penting saya dapat pengalaman mendaftar beasiswa S2 ke luar negeri dulu, masalah hasil lolos atau tidaknya, semua sudah jadi rezeki yang diatur oleh Allah. Kemudian bulan oktober awal, saya sibuk mempersiapkan dokumen-dokumennya, sembari menjalani kuliah online, maklum mahasiswa semester 9 yang masih ada beban SKS banyak haha. Tanggal 25 Oktober 2020 (H-6 penutupan), saya mengirimkan dokumen tersebut via JNE, sudah saya persiapkan dengan serapi dan sesempurna mungkin, seperti gambar di bawah hehe. Saya persiapkan semua dokumen dalam sebuah map ber-folder yang isinya beberapa lembar plastik pemisah, saya masukan disitu agar rapi dan terlihat niat haha (memang niat kok guys ☺), di bagian awal halaman folder saya sertakan check list dokumen apa saja yang saya lampirkan. Teknik ini saya dapatkan atas saran senior saya waktu SMA. Hal ini sangat penting walaupun pihak beasiswa tidak memintanya. Setelah itu dokumen dalam map ber-folder saya masukkan ke dalam amplop cokelat seperti di atas. Saya print dan tempelkan identitas serta alamat tujuan. Maybe next time jika diperlukan saya akan mengulas lebih detail dalam topik khusus tentang persiapan dokumen ya. Selepas itu saya hanya bisa pasrah, apakah saya dipanggil untuk wawancara atau tidak, karena sejauh yang saya ketahui dari beberapa blog penerima INPEX sebelumnya, hanya 10 orang yang akan dipanggil ke tahap wawancara. Mengingat saat itu sedang pandemi COVID-19, jadi saya sedikit ragu apakah wawancara nanti akan dilaksanakan secara offline seperti sebelumnya yang diundang ke Jakarta, atau bisa jadi via online yang lebih memungkinkan keamaannya. Dan...........! Tanggal 17 Desember 2020 sekitar jam 14.10 WIB, ada panggilan masuk dari nomor kantor (+6221), sebanyak 7 kali guys wow hehe, saya tidak angkat karena saat itu saya sedang meeting online dengan dosen saya untuk ujian KL (magang), tapi saat itu saya terlintas pikiran bahwa jangan-jangan ini dari INPEX? Dan ternyata, benar guys.....! Tidak lama, ada e-mail masuk, notifikasi muncul di beranda smartphone saya dan seketika langsung percaya kalau saya LOLOS ke tahap INTERVIEW INPEX 2021. Perasaan saya speechless, karena sangat bersyukur sekali, bisa sampai ke tahap ini berarti saya memenuhi kriteria dan dokumen saya menarik perhatian pihak INPEX. Karena saya masih meeting dengan dosen saya, maka saat itu juga saya kasih tahu ke dosen kalau saya lolos ke tahap Interview INPEX, dan ya... dosen saya memberikan selamat dan mendoakan untuk kelancaraan di tahap selanjutnya. Tanpa dugaan memang, masih bersyukur sampai saat ini hehe.
(3) Tahap Seleksi Wawancara INPEX 2021 Deg-degan, bahkan perasaan ini selalu hadir tiap hari menjelang proses wawancara. Karena saat itu e-mail panggilan ke tahap interview ini tanggal 17 Desember 2020 hari Kamis, dan saya akan melakukan interview pada tanggal 7 Januari 2021, hari Kamis juga hehe. Dua puluh satu hari (21) menjelang wawancara saya siapkan dengan persiapan yang matang dan sebaik mungkin. Saya ingin memaksimalkan proses ini karena saya berprinsip bahwa saya diberikan rezeki untuk lolos sampai pada tahap ini, semua itu karena Allah percaya atas kemampuanku, dan ini merupakan kesempatan yang diberikan untuk menjadi bukti bahwa saya pantas untuk mendapatkan beasiswa INPEX ini. Menjelang wawancara saya belajar banyak dari Youtube tentang bagaimana menghadapi tahap wawancara, bagaimana menjawab pertanyaan yang baik, sampai kepada tips and trik khusus wawancara online. Saya download semua video tentang hal itu, dan saya pelajari baik-baik penjelasan yang diberikan. Bahkan saya menyediakan buku khusus dan alat tulis untuk menuliskan beberapa poin pentingnya. Saya juga membuat daftar pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan. Ada sekitar 22 pertanyaan btw haha. Beberapa hari saya berkutat pada hal ini, overthinking, anxiety, dan insecurity yang terus silih berganti menghantui saya selama proses persiapan. Bahkan saya sempat menelfon senior saya selama berjam-jam sekedar untuk sharing tentang kondisi saat itu yang super anxious. Namun, persiapan saya yang paling maksimal dan non-stop adalah 10 hari menjelang wawancara. Selama 10 hari ini saya tiap hari, all day berkutat untuk berlatih menjawab pertanyaan di depan cermin dengan melihat ekspresi muka dan intonasi haha. Saya juga mencoba membuat draft jawaban dan mensimulasikan dengan cara merekam di recorder smartphone apakah intonasi dan artikulasi sudah tepat atau belum. Ini buktinya. File rekaman suara simulasi latihan menjawab pertanyaan (masih banyak kalau di-scroll) Catatan di buku tentang tips, trik, daftar pertanyaan, dan draft jawaban Tentu, tidak hanya itu saja yang saya lakukan demi terlihat lebih maksimal saat wawancara nanti. Saya juga melakukan simulasi interview via online meeting dengan 3 orang yang berbeda. Satu orang senior saya yang lolos INPEX 2020 di University of Tokyo, satu orang teman angkatan saya di UGM, dan satu orang lagi dosen saya di UGM yang saat itu beliau sedang S3 di Queensland University, Australia dan beliau ini sudah sangat berpengalaman melakukan seleksi wawancara beasiswa. Tiap meeting saya bisa sampai 1.5 jam untuk simulasi, benar-benar saya maksimalkan kesempatan apalagi mendapatkan bantuan mereka merupakan hal yang sangat saya syukuri. Simulasi Interview dengan dosen saya via Ms. Teams Kalau ini gambaran saya bagaimana men-setting area untuk interview haha, saya menghabiskan waktu 3 hari untuk mencari pencahayaan yang bagus, mencari posisi yang bagus, tes suara, tes video, dan lain-lain. Waktu itu benar-benar effort yang tidak terlupakan hanya sekedar untuk mempersiapkan interview ini. Mencari ring light, microphone, tripod, dan lain-lain. Bisa dilihat di bawah ini teman-teman, Gambaran bagaimana saya men-setting area untuk interview dari kamar (setting awal) Tak lupa dengan setelan jas lengkap hehe (diambil saat hari H), hasil setting background seperti ini guys ☺ (setting akhir) Next, maybe persiapan tahap wawancara ini agaknya juga menarik untuk dibahas di posting-an khusus ya. Dan hari itu Kamis, 7 Januari 2021 jam 10.00-11.00 WIB saya dijadwalkan untuk interview dengan pihak INPEX melalui Microsoft Teams (online meeting) karena pandemi COVID-19, kalau misal tidak pandemi, maka saya sudah berada di kantor INPEX Jakarta hehe. Saat itu saya sudah siap sejak jam 8 pagi, H-2 jam, bahkan saya tidak tidur sejak subuh. Seraya berdoa dan mempersiapkan diri agar lebih tenang hehe. Pagi itu saya sarapan dengan makanan secukupnya dan minum, kemudian get ready in my room! Saya login 5 menit sebelum jam 10 WIB. Saya menunggu untuk di admit oleh operator-nya. Dan deg-degan haha. Ternyata yang meng-interview saya ada sekitar 6 orang kalau tidak 7 orang, saya tidak yakin 6 atau 7 karena saya dari awal sampai akhir hanya memandang kamera laptop dan berusaha tetap tersenyum, padahal ya saat itu saya tidak bisa melihat jelas wajah orang yang mewawancarai saya hehe ☺. Selama 1 jam lebih 10 menit, saya melakukan interview, dan jam 11.15 saya officially selesai sudah melakukan tahapan seleksi interview ini. Lega banget rasanya, berasa seperti sudah sidang kelulusan S1 haha padahal ya belum. Saat itu doa saya adalah semoga menjadi yang hasil yang berkah karena saya sudah mempersiapkan dengan sebaik-baiknya, dan saya sangat ingat dengan kata-kata dari dosen saya, kurang lebih seperti ini,
Hal yang disampaikan oleh dosen saya tersebut masih saya ingat sampai sekarang, bersamaan dengan prinsip "nothing to lose", "kalau sudah rezekinya pasti tidak akan melewatkan kita", dan "your God is what you presume". Jadi, dengan menerapkan positive mindset pada otak kita, secara tidak langsung kita sudah menciptakan nature power pada diri kita yang akan mengarahkan ke hal-hal positif. (4) Masa-Masa Pengumuman Tiga Kandidat yang Lolos Tanggal 25/26/27/28/29 Januari 2021 adalah tanggal perkiraan pengumuman INPEX ini akan keluar karena minggu akhir Januari dan hari kerja. Saya lingkari tanggal tersebut di buku agenda. Berharap ada satu tanggal yang membahagiakan ☺. Tanggal 25 Januari, hari pertama saya menaruh harapan besar bahwa saya mendapatkan e-mail sebagai salah satu dari 3 orang yang akan diterima. Saharian mungkin berkali-kali saya cek e-mail, cek spam, cek website INPEX. Tiap kali ada bunyi notifikasi saya parno sedikit hehe. Saya tunggu sampai sore, dan ternyata tidak ada e-mail.------------- :') Sangat nervous di tanggal-tanggal ini karena yang lolos yang akan mendapatkan e-mail resmi dari INPEX. Saya menulis draft blog ini 2 hari sebelum tanggal 25 Januari, berharap bahwa ketika saya menulis tulisan blog ini, saya masih memiliki mood yang baik dan semangat. Karena ketika saya tahu kalau misal hasil tidak sesuai harapan, saya pasti tidak punya semangat lagi buat nulis ini dan sharing ke temen-temen. Jadi untuk antisipasi, sebenarnya behind the scene nya, tulisan ini sudah ready to post tanggal 23 Januari 2021 guys tulisannya hehe. ---------------> Antusiasme ini berlanjut di tanggal 26 Januari 2021. Setiap waktu, setiap sholat saya sempatkan untuk berdoa dan berusaha untuk pasrah atas segala hasilnya. Karena tiada daya dan upaya melainkan atas bantuan dan kuasa Allah. Doaku tiap malam adalah selalu percaya pada Allah dan menitipkan masa depanku pada Nya. We are just human who already have destiny, right? Dan pada tanggal 26 Januari 2021, pukul 14.10 WIB disaat saya sedang meng-edit draft blog ini sembari dengerin Youtube music, ada e-mail masuk dari INPEX. Finally, Alhamdulillah... saat itu saya sempat nangis btw, karena saking bersyukurnya, bahwa INPEX memang masih menjadi rezeki saya. Masih dalam suasana haru dan gugup, saya berkabar ke dosen saya bahwa saya lolos. That was a great moment. Padahal saat itu di bulan yang sama, saya juga sudah ready dengan dokumen untuk apply beasiswa MEXT Jepang. Sudah mengirimkan dokumen tersebut bahkan. Saat itu usahaku hanya seperti ini, mencoba semua peluang yang mungkin dan berusaha yang terbaik. Semoga ada yang nyantol. Alhamdulillahnya, INPEX yang nyantol duluan, sehingga saat itu saya kirimkan e-mail ke sensei saya, kalau MEXT application saya bisa di-cancel saja, untuk memberikan peluang bagi pendaftar yang lain. ☺✊ Dan, teringat saat itu September 3, 2020, saya menuliskan personal message dan penyemangat, kurang lebih seperti ini, "Dear Japan, aku akan kembali namun dengan mental yang lebih kuat, persiapan yang lebih matang, dan hati yang lebih lapang". Tulisan ini masih tersimpan di note smartphone saya sampai sekarang hehe. Saya menulisnya dulu penuh dengan keyakinan bahwa someday I will be there again. That was so powerful thought!
"Believe that God always knows what is on your heart. When you are struggling, please never give up easily. You will have time to give up, it comes when you already did your best and pray. Then, after that, you can leave it and trust God. Please make sure that you don't stop at the wrong time."
With regards, saya harap tulisan ini dapat membantu atau menginspirasi teman-teman. Semoga saya bisa terus berbagai hal yang bermanfaat lewat blog ini. Jika ada saran, masukan, dan kritikan, jangan sungkan untuk write your comment di bawah ini atau kirimkan via e-mail. Have a nice day, you will ok tomorrow! BONUS: TIPS & TRICKS Mengejar beasiswa S2 di luar negeri apalagi dalam status masih S1 dan belum lulus, ini beberapa hal yang saya lakukan, disclaimer: bisa saja versi setiap orang berbeda-beda, anggapan kita juga bisa jadi berbeda, so this is my subjective opinion that I thought really matter for what I have been achieved:
|
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPanutan, lanjutkan udah
BalasHapusmantap hehe
HapusHalo mas,saya jg mau dafatr inpex taun ini, apakah boleh saya minta emailnya mas? Kalau berkenan saya mau tanya2 sedikit mengenai form applicationnya🙏
BalasHapusHalo 'Ciels' most welcome, refer to this Email ya (alvian3003@gmail.com)
Hapusit's very helpful. thanks for your sharing about scholarship. last day, i have passed toefl itp. and now still waiting for the result. your writing made me to believe whatever will happen it's the best way from god
BalasHapusHi @Zain Hana, Thanks for stepped by in my blog. Congratulation! You have proved to yourself that you can do it! Believe yourself too, no matter how long and how hard the way is, there will be a time to find an ease! Good luck always for you @Zain Hana
HapusKak terima kasih atas ceritnya yang sangat inspiratif! Selamat!
BalasHapusSaya ingin bertanya, katanya beasiswa ini dikhususkan untuk mendaftar program natural sciences. Sebetulnya natural science seperti apa ya? Apakah agriculture masuk ke dalam natural science? Terima kasih kak
Hi @Aida, thanks ya sudah membaca postingan di blog saya. Terima Rasih semoga @Aida juga mampu menginspirasi orang lain juga! Untuk yang imaksud dengan natural science adalah program studi saintek, jadi semua yang berkaitan dengan sains dan teknologi boleh mendaftar (termasuk pertanian, kedokteran hewan, peternakan, farmasi, teknik, MIPA, dan lainnya). Semoga membantu menjawab ya.
HapusOkey, terima kasih banyak infonya kak Alvian! Sukses selalu kak!
HapusWaah.. selamat datang awardee baru INPEX.
BalasHapusCerita anda sangat mengispirasi sekali dan sangat membantu untuk teman - teman yang ingin tahu lbh ttg INPEX. Beasiswa ke Jepang itu sebenarnya banyak sekali tidak hanya dari pemerintah saja, asalkan kita mau menggali informasi lebih ttg beasiswa - beasiswa yang ada.
Semoga bisa segera ke Jepang yaa :)
Wah... Sepertinya saya menemukan salah satu sosok awardee juga hehe. Sayangnya unknown user ya. Terima Kasih atas doanya kak... Aamiin
HapusCara mendapatkan email jaoanese reserchers bagaiman?
BalasHapus